JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun sebanyak 18 bendungan baru dalam kurun waktu 2015-2020.
Dari jumlah itu, 15 bendungan di antaranya tuntas konstruksinya pada kurun 2015-2019 dengan volume tampung 1.106,04 juta meter kubik untuk dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian seluas 109.790 hektar.
Di samping itu, bendungan tersebut juga berfungsi untuk penyediaan air baku 6,28 meter kubik per detik, reduksi banjir sebesar 1.859,89 meter kubik per detik, energi sebesar 113,42 megawatt (MV), dan potensi pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan dilakukan dalam rangka mendukung program ketahanan air dan pangan secara nasional.
Hal ini menyusul potensi air di Indonesia cukup tinggi atau sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun.
Dari volume tersebut, air yang bisa dimanfaatkan sebesar 691 miliar meter kubik per tahun, dimana sudah sekitar 222 miliar meter kubik per tahun telah dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan, serta irigasi.
“Namun dengan potensi tersebut, keberadaannya tidak merata dalam dimensi ruang dan waktu, sehingga dibutuhkan tampungan- tampungan air baru,” ujar Basuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (21/12/2020).
Basuki melanjutkan, pada musim hujan, air akan ditampung dalam bendungan dan akan dimanfaatkan pada musim kemarau.
Ada pun ke- 18 bendungan yang tuntas konstruksinya selama kurun 2015-2019 dan tiga bendungan tambahan pada 2020 sebagai berikut:
- Bendungan Rajui Aceh
- Bendungan Payaseunara Aceh
- Bendungan Jatigede Jawa Barat
- Bendungan Titab Bali
- Bendungan Bajulmati Jawa Timur
- Bendungan Nipah Jawa Timur
- Bendungan Teritip Kalimantan Timur
- Bendungan Raknamo Nusa Tenggara Timur
- Bendungan Rotiklot Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Bendungan Tanju Nusa Tenggara Barat
- Bendungan Mila Nusa Tenggara Barat
- Bendungan Logung Jawa Tengah
- Bendungan Gondang Jawa Tengah
- Bendungan Sei Gong Kepulauan Riau
- Bendungan Sindang Heula Banten
- Bendungan Napun Gete Nusa Tenggara Timur
- Bendungan Tukul Jawa Timur
- Bendungan Tapin Kalimantan Selatan
Tiga bendungan tambahan ini menambah suplai irigasi menjadi 116.162 hektar dan air baku sebesar 7,29 meter kubik per detik.
Pengelolaan sumber daya air dan irigasi melalui pembangunan bendungan akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Hingga tahun 2024, Kementerian PUPR menargetkan sebanyak 61 bendungan baru tuntas secara bertahap.
Sehingga, penambahan total bendungan tersebut dapat menambah jumlah tampungan air sebesar 3.836,38 juta meter kubik per detik. [Source:Kompas]
Komentar Dinonaktifkan